HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN RESILIENSI PADA PENDERITA KANKER STADIUM LANJUT
Journal: Jurnal Ecopsy (Vol.3, No. 3)Publication Date: 2016-12-01
Authors : Eka Yulianti Septia Sukma Dewi; Marina Dwi Mayangsari; Rahmi Fauzia;
Page : 133-139
Keywords : adversity quotient; resilience; patients with advanced-stage cancer; Ulin hospital Banjarmasin;
Abstract
ABSTRAK (ID). Penderita kanker stadium lanjut menghadapi kesulitan dalam melawan penyakit kronis yang dideritanya, sehingga dibutuhkan adversity quotient tipe climbers agar dapat bertahan, bangkit dan menyesuaikan diri dalam menghadapi kesulitan (resiliensi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dengan resiliensi pada penderita kanker stadium lanjut. Sampel penelitian ini adalah penderita kanker stadium lanjut yang melakukan kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin ruang Edelweis berjumlah 60 orang yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala adversity quotient dan skala resiliensi. Berdasarkan uji korelasi product moment Pearson diketahui bahwa semakin tinggi adversity quotient maka semakin tinggi pula resiliensinya dan sebaliknya. Sumbangan efektif adversity quotient terhadap resiliensi sebesar 95,1% sedangkan sisanya sebesar 4,9% kemungkinan dipengaruhi oleh variabel lain diluar adversity quotient seperti empati dan reaching out. Berdasarkan hasil, maka dapat disimpulkan bahwa adversity quotient dan resiliensi pada penderita kanker stadium lanjut di Ruang Edelweis berada di kategori tinggi.------ ABSTRACK (EN). Patients with advanced-stage cancer face difficulties in the fight against chronic disease, so it takes adversity quotient type climber to survive, rise up and adapt (resilience). Purpose of this study was to find out correlation between adversity quotient and resilience in patients with advanced-stage cancer. Samples were 60 patients with advanced-stage cancer who underwent chemotherapy in Edelweis room, using accidental sampling technique. Data were collected using a scale of adversity quotient and a scale of resilience. Based on Pearson's product moment correlation test, it was found out that the higher adversity quotient, the higher resilience, and conversely. The effective contribution of adversity quotient to resilience was 95.1% while remaining 4.9% was likely influenced by other variables, such as empathy and reaching out. Based on the results, it can be concluded that the adversity quotient and resilience in patients with advanced-stage cancer in Edelweis Room was in the high category.
Other Latest Articles
- PERANAN SOCIAL LOAFING TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL BURUH PERUSAHAAN AIR MINERAL X
- PERANAN PENGUASAAN LINGKUNGAN TERHADAP MOTIVASI MIGRASI PADA PENDUDUK YANG TINGGAL DI PEMUKIMAN KUMUH
- GAMBARAN TEKANAN DAN BEBAN YANG DIALAMI OLEH KELUARGA SEBAGAI CAREGIVER PENDERITA PSIKOTIK DI RSJ PROF. H.B. SA’ANIN PADANG
- PERAN REGULASI EMOSI DALAM KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI USIA DEWASA AWAL
- SELF-COMPASSIONDAN STRES PENGASUHAN IBU YANG MEMILIKI ANAK DENGAN HAMBATAN KOGNITIF
Last modified: 2017-05-16 12:52:20