ResearchBib Share Your Research, Maximize Your Social Impacts
Sign for Notice Everyday Sign up >> Login

KAJIAN KEMITRAAN USAHA PERDAGANGAN ANTARA RITEL MODERN DENGAN PEMASOK

Journal: Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan (Vol.1, No. 3)

Publication Date:

Authors : ;

Page : 101-147

Keywords : ;

Source : Downloadexternal Find it from : Google Scholarexternal

Abstract

Kemitraan usaha di dalam PP No 44/1997 adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar disertai Pembinaan dan Pengembangan olehUsaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan menengah dan atau Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan saling memperkuat dan saling menguntungkan. Dalam prateknya ritel modern memberlakukan berbagai macam ketentuan dan syarat perdagangan (trading terms) yang menimbulkan pro kontra dandiangggap merugikan pemasok terutama pemasok UKM. Berbagai ketentuan dan trading terms yang diberlakukan dewasa ini sehinggga tercatat sekitar 35 bentuk, antara lain adanya listing fee, penalty service level, promotion discount dan biaya pasok lainnya yang dapat memberatkan pemasok dan menguntungkan ritel modrn. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa di satu sisi, ritel modern dapat bersaing dengan harga yang lebih rendah dari ritel tradisiopnal, namundi sisi lain justru dapat menekan margin pemasok. Analisa biaya, menunjukkan bahwa harga beli yang dibayar konsumen (consumer buying price) ke ritel modern lebih rendah dibandingakan ritel tradisional, tetapi keuntungan ritel modern lebih besar karena diperoleh dari potongan trading termd yang terkadang di dalam harga beli ritel modern ( retailer buying price)) dari pemasok . Jangka pendek konsumen diuntungkan, efeknya retailer biasa tidak laku, margin pemasok semakin tipis. Pada giliran selanjutnya , pemasok , prodosen harus menaikan harga retailer buying price, krena harus meminimalisir jual rugi ke Hypermaket dan pada ujung terakhir konsumen yang dirugikan. Kondisi tersebut menunjukaknnbahwa terjadi dominant bayer power . dalam kondisi demikian , praktek traiding terms dapat dirterima apabila dengan alas an efisiensi dan penguatan pasar ; namun harus diatasi oleh pemerintah apabila terjadi eksploitasi, atau abuse buyer power, untuk itu penelitian ini mengalisis struktur pasar, prilaku pasar dan kinerja pasarbserta cost and benefit untuk mengungkapkan mengapa pratek trading terms berjalan tanpa kendali dan bagaimana kemitraan usaha perdagangan yang efisien antara ritel modern dengan pemasok UKM dapat berjalan.

Last modified: 2018-02-06 17:45:48