ResearchBib Share Your Research, Maximize Your Social Impacts
Sign for Notice Everyday Sign up >> Login

PENGARUH KONDISI FUMIGASI TERHADAP EFEKTIFITAS PEWARNAAN DAN KEAWETAN KAYU HUTAN RAKYAT

Journal: Jurnal ilmu pertanian Indonesia (Vol.14, No. 2)

Publication Date:

Authors : ; ;

Page : 108-117

Keywords : fumigation; community forest; tanin; weathering; cryptotermes sp.;

Source : Downloadexternal Find it from : Google Scholarexternal

Abstract

Konsumsi log Indonesia rata-rata pada tahun 1999-2004 adalah sekitar 40 juta meter kubik per tahun. Jauh di atas kapasitas hutan alam yang hanya mampu menyediakan 6,9 juta meter kubik per tahun dan hanya 5 juta meter kubik per tahun berasal dari hutan tanaman. Hutan rakyat saat ini telah dikelola dengan baik dengan orientasi komersial untuk memenuhi kebutuhan industri hasil hutan. Akhir-akhir ini hutan rakyat sudah dapat diandalakan sebagai penghasil kayu untuk furniture seperti kayu karet (Hevea brasiliensis), Maesopsis (Maesopsis eminil), Jeunjing (Paraserianthes fa/cataria), Durian (Durio spp.), Nangka (Arthocarpus sp). Namun kayu-kayu tersebut mempunyai kualitas penampilan yang rendah (warna tidak jelas dan tidak seragam, tekstur tidak menarik). Oleh karena itu membutuhkan beberapa perlakuan untuk meningkatkan kualitas penampilan, salah satunya melalui fumigasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimal fumigasi (kombinasi antara volume Amonia dan waktu) untuk mendapatkan warna kayu yang tahan terhadap pelapukan dan menganalisis periode waktu fumigasi dalam melawan serangan Cryptotermes sp. Perlakuan yang fumigasi dengan 2, 4, 6 liter Amonia untuk selama 1, 2, dan 3 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan fumigasi hanya berdampak pada nangka, mahoni, rambutan. Fumigasi tidak berdampak pada Menteng dan Mindi. Sebab perbedaan dalam kandungan tanin dalam kayu membuat setiap kayu mempunyai reaksi berbeda terhadap fumigasi (Amonia). Berdasarkan perbandingan seluruh parameter secara kuantitatif menunjukkan bahwa warna yang paling gelap yaitu nangka dihasilkan dari fumigasi selama 3 hari dan 4 liter ammonia, mahoni selama 2 hari dengan 6 liter amonia, rambutan dengan 4 liter amonia selama 2 hari. Resistensi terhadap pelapukan menunnjukan bahwa seluruh jenis tidak tahan terhadap pelapukan dan warna mereka hilang. Fumigasi kayu menunjukkan dapat tahan serangan rayap dimana 100% Cryptotermes sp mati (nangka, mahoni dan Menteng), sementara Mindi 83% dan rambutan hanya mampu mematiakn 89% rayap.

Last modified: 2015-08-23 15:52:50