Nilai ? Nilai Pendidikan dalam Perang Uhud
Journal: Fikiran Masyarakat (Vol.3, No. 2)Publication Date: 2015-10-01
Authors : Hasbi Ash-Shidqi; Kalam Setia; Imam Sujoko; Syaerozi Hasan;
Page : 1-29
Keywords : Nilai pendidikan; perang uhud; pendidikan aqidah; pendidikan akhlak; jihad;
Abstract
Sesungguhnya apa yang terjadi dan menimpa kaum Muslimin sekarang ini adalah juga apa yang menimpa kaum Muslimin pada awal mula fajar islam baru menyinsing, bahwasanya halangan, rintangan, kedholiman, pembunuhan, perampasan hak-hak asazi manusia dengan semena-mena yang semestinya menjadi hak bagi setiap manusia, kemerdekaan hidup dan berkeyakinan, kekangan keyakinan para pendahulu yang begitu mengakar dan tidak bisa menerima perubahan dari kalangan pembaharu sekalipun itu adalah 'al haq'. Sistem ribawi yang telah mendarah daging, lokalisasi maksiat, miras, judi, perzinahan yang sehari-hari menjadi headline berita utama menyesaki mata dan telinga kita yang disuguhkan oleh media-media informasi baik berupa cetak ataupun elektronik, semua itu, persis sebagaimana halnya pada awal mula sejarah perkembangan umat ini. Seperti sebuah idiom yang sering diumbar para sejarawan, "sejarah pasti akan berulang". tindak semena-mena, pemberangusan 'ahlul haq' yang berusaha menghapus kejahiliahan penghambaan manusia terhadap sesama manusia kepada penghambaan kepada 'Rabb' pencipta semata. dan segala akar kemusyrikan, kekafiran, para pembelot kebenaran akan ditumpas sebagaimana Allah SWT telah menumpas mereka melalui tangan para sahabat ridwaanullah 'alaihim. 10 tahun Rasulullah saw setelah Hijrah di Madinah dan diakhiri dengan wafatnya Beliau, utuh seluruh jazirah Arabia telah bersih dari berhala-berhala biang kemusyrikan, dan seluruh negeri yang membentang luas di gurun padang pasir tandus yang terkenal akan tipikal dan karakter masyarakatnya yang keras dan teguh pendirian tersebut telah berhasil dikuasai oleh Islam dan menyatakan keislamannya, walaupun dengan terpaksa akan kebesaran dan keagungan Islam ketika itu. Dan bahkan nyaris belum pernah sekalipun dalam pertempuran-pertempuran besar yang berakibat kekalahan di pihak kaum Muslimin, sekalipun dari jumlah personil dan perlengkapan mereka yang minim. Kegemilangan ini terus berlangsung sepeninggal Rasulullah SAW, ketika kepemimpinan kaum Muslimin dipegang oleh Para Khulafa'ur Rasyidin yang empat. Maka sedikit demi sedikit tiran kekufuran itu tunduk di bawah khilafah Islam, dua imperium dunia Romawi dan parsi tumbang dan Nur Islam Rahmatan lil alamin bertebaran di muka bumi. Maka berbondong-bondonglah manusia masuk kedalam agama Allah, menuju kemakmuran dan keadilan Islam,menghancurkan akar-akar kejahiliyahan dan kekufuran. Yang mengekang mereka dari kemerdekaan sejati yang merupakan anugerah ilahi akibat dari polah tingkah pemimpin yang memperalat mereka dan hanya memperturut nafsu hewani mereka.
Other Latest Articles
- Konsep Pendidikan Ketamadunan Pengakap (The Scouting Civilization Education)
- Perbezaan Makna Kata Bingung, Ceroboh dan Pantas dalam Bahasa Melayu Malaysia dan Bahasa Indonesia
- Wydanie 1
- CONTENT AND FATTY ACID COMPOSITION OF ESTERIFIED CHOLESTEROL OF LIVER AND REPRODUCTION ABILITY OF BROOD CARP (CYPRINUS CARPIO CARPIO) WITH DIFFERENT LEVELS OF VITAMIN A IN FORMULATED FEED
- AMINOTRANSFERASE ACTIVITY IN THE LIVER OF RAINBOW TROUT (ONCORHYNCHUS MYKISS) UNDER VIRAL INFECTION
Last modified: 2015-10-24 00:34:51