ResearchBib Share Your Research, Maximize Your Social Impacts
Sign for Notice Everyday Sign up >> Login

Menafsir Dekonstruksi Derida dalam Sosok Paus Fransiskus

Journal: Humaniora (Vol.5, No. 2)

Publication Date:

Authors : ;

Page : 1246-1250

Keywords : dekonstruksi; Derida; Paus Fransiskus;

Source : Downloadexternal Find it from : Google Scholarexternal

Abstract

Jacques Derida merupakan filsuf fenomenal melalui teori filsafatnya tentang dekonstruksi. Derida menunjukkan secara sistematis kematian strukturalisme. Pidato ini begitu menggemparkan dunia akademisi di Prancis dan hampir seluruh Amerika dan Eropa. Dekonstruksi adalah cara baru membaca teks, dengan menggeser pusat atau inti yang ada di dalam sebuah teks ke pinggir, dan menempatkan gagasan yang ada di pinggir (gagasan yang luput dari perhatian, gagasan yang tersembunyi) ke posisi pusat atau penting. Derida menolak model berpikir dikotomik, bipolaritas, atau oposisi biner, yakni cara berpikir yang mengistimewakan yang satu dan memarginalkan ide yang lain. Derida mau memproklamasikan model berpikir demokratis, terbuka, dan dinamis yang memberikan ruang bagi keanekaragaman makna atau membuka horizon multitafsir yang menenggang perbedaan penafsiran atas sebuah teks. Yang dikonsepkan Derida ditemukan legitimasinya secara memadai praktis dalam sosok Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia. Fransiskus menunjukkan sebuah cara memimpin secara dekonstruktif dalam menakhodai Gereja Katolik kontemporer. Fransiskus membuka makna baru, makna yang lebih luas, makna lain dalam memandang praksis Gereja. Ia tidak mengutamakan gaya hidup elitis namun mengutamakan gaya hidup sederhana dan ugahari. Ia mengubah teologi konservatif menjadi teologi progresif-liberal. Ia sadar, kebutuhan Gereja bukanlah teologi, melainkan kesaksian hidup yang baik, kepedulian, kemurahan hati, bela rasa, tidak menggunakan agama untuk perilaku amoral, dehumanisasi, dan korupsi. Derida melakukan dekonstruksi filosofis, Fransiskus melakukan dekonstruksi kepemimpinan-spiritual. Yang menyatukan keduanya adalah dekonstruksi.

Last modified: 2015-11-17 13:49:14