ResearchBib Share Your Research, Maximize Your Social Impacts
Sign for Notice Everyday Sign up >> Login

REGULASI DALAM BELAJAR PADA SANTRI “MUTAZAWIS” DI PONDOKPESANTREN DARUL HIJRAH PUTRA, CINDAI ALUS, MARTAPURA, KALIMANTAN SELATAN

Journal: Jurnal Ecopsy (Vol.3, No. 2)

Publication Date:

Authors : ; ; ;

Page : 88-96

Keywords : Regulation in learning; “Mutazawis” male students; Islamic boarding school.;

Source : Downloadexternal Find it from : Google Scholarexternal

Abstract

ABSTRAK (ID). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perilaku melanggar aturan dan bagaimana regulasi dalam belajar yang dilakukan oleh santri “Mutazawis” di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra.Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan berupa studi kasus.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling pada tiga subjek.Tehnik penggalian data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian didapatkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan santri “Mutazawis” yaitu tidak melaksanakan tugas piket, makan minum sambil berdiri, tidur setelah sholat subuh, tidak sholat kemesjid, memalak maknan santri lain, membaca majalah dan komik yang berbau mistik atau pornografi, membawa HP, berpacaran, berkelahi, menghakimi diluar prosedur pondok, merokok, kabur ketempat-tempat hiburan (warnet, rental playstation, diskotik), melawan ustadz, tidak mau menerima sanksi, meminum obat-obatan dan minuman keras.Santri “Mutazawis” yang memiliki regulasi dalam belajar yang tinggi akan memiliki strategi belajar, mampu mengatur konsentrasi, menjaga pendidikannya, memiliki persepsi positif terhadap keadaan. Memiliki motivasi intrinsik, perasaan positif, kesiapan dan keinginan untuk menguasai seluruh keterampilan dan ilmu di pondok pesantren.Mampu mengelola waktu dan tempat belajar, meregulasi usaha, dan mencari bantuan ketika kesulitan belajar.Sebaliknya bagi santri “Mutazawis” yang tidak dapat melakukan regulasi dalam belajarnya. Regulasi dalam belajar santri “Mutazawis” dapat berubah ketika mendekati ujian yaitu dengan merancang strategi belajar, mengatur konsentrasi belajar, mengelola waktu belajar, dan meregulasi usaha belajar dengan baik.------ ABSTRACK (EN). The purpose of this study was to find out the patterns of behaviorsviolating rules and howregulation in learning was followed by “Mutazawis” male students in Islamic Boarding School Darul Hijrah Putra. The design of this study was a qualitative studydesign with a case study approach. The samples were gathered using purposive sampling on three subjects. The techniques of collecting data were through interviews, observation, and documentation. From the results of the study, it was found out that there were violations committed by “Mutazawis” male students, such as not conducting the scheduled duties to clean rooms, eating and drinking while standing, sleeping after morning prayers, not praying at the mosque, asking forcibly for other student's food, reading musical or pornographic magazine and comic, bringing handphone, dating, fighting, judging something beyond the boarding's procedures, smoking, escaping to entertainment places (cafe, playstation rental, discotheque), contending clerics, not accepting the sanctions, and taking drugs and liquor. “Mutazawis” male students which had higher regulation in learning would have a learning strategy, be capable of adjusting the concentration, maintain education, and have a positive perception of any situation. They would also have intrinsic motivation, positive thinking, readiness and desire to control the entire skills and knowledge in the boarding school. They would be able to manage time and place for learning, regulate learning efforts, and seek for help when facing learning difficulties. Regulation in learning in “Mutazawis” male students could change when approaching the exam time by well devising strategies to learn, adjusting the concentration,managing the learning time, and regulating learning efforts.

Last modified: 2017-05-16 12:12:48