Transformasi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) menjadi Kelompok Kekerasan (Studi kekerasan Ormas di Jakarta)
Journal: Jurnal Keamanan Nasional (Vol.1, No. 2)Publication Date: 2015-08-24
Authors : Gatot Eddy Pramono;
Page : 251-278
Keywords : Ormas; teori sub kebudayaan; teori konflik; transformasi; kolaborasi;
Abstract
Sebagai bagian dari interaksi sosial, Ormas kerap terlibat aksi kekerasan, salah satunya adalah aksi kekerasan antar Ormas. Berangkat dari kondisi tersebut, penelitian ini kemudian berupaya menggali akar permasalahan yang menyebabkan Ormas bertransformasi menjadi kelompok kekerasan dan bagaimana pola transformasi Ormas saat melakukan kekerasan kelompok. Dalam penelitian ini, empat Ormas di Jakarta, yang namanya disamarkan dalam tulisan ini—Ormas Gajah, Macan, Singa, dan Musang—menjadi subyek penelian. Melalui penggunaan metode kuantitatif dan eksplanasi serta analisis dengan menggunakan teori sub kebudayaan dan teori konflik, hasil studi ini menunjukkan bahwa Ormas bertransformasi menjadi kelompok kekerasan manakala terdapat tiga faktor, yakni terganggunya kepentingan kelompok, terganggunya identitas kelompok, dan terganggunya organisasi sosial. Penelitian ini juga menemukan fakta baru, bahwa pola transformasi Ormas menjadi kelompok kekerasan tidak hanya dalam bentuk Ormas melawan Ormas, namun juga Ormas melawan kolaborasi Ormas. Kolaborasi antar Ormas hanya terjadi dalam situasi-situasi tertentu, yakni ketika adanya kesamaan kepentingan, hubungan emosional dan musuh bersama.
Other Latest Articles
- Menjaga Keseimbangan antara Keamanan dan Kebebasan dalam Kebijakan Penanggulangan Terorisme
- Islam Politik dan Radikalisme: Tafsir Baru Kekerasan Aktivisme Islam Indonesia
- Problematika Tugas Perbantuan TNI
- Keamanan Nasional dalam Konsep dan Standar Internasional
- Visi Kemaritiman Melalui Pembenahan Sistem Keamanan Maritim
Last modified: 2017-12-11 15:23:45