ResearchBib Share Your Research, Maximize Your Social Impacts
Sign for Notice Everyday Sign up >> Login

Analisis Daya Saing Ekspor Biji Kopi Indonesia di Pasar Asean Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

Journal: Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (Vol.1, No. 1)

Publication Date:

Authors : ; ;

Page : 22-32

Keywords : Biji kopi; MEA; spesialisasi perdagangan; daya saing komparatif; dan daya saing kompetitif;

Source : Downloadexternal Find it from : Google Scholarexternal

Abstract

Biji kopi merupakan salah satu produk pertanian Indonesia yang memiliki potensi ekspor di pasar ASEAN dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini dibutuhkan tingkat daya saing biji kopi dalam persaingan yang semakin bebas dan ketat di pasar ASEAN. Tujuan penelitian ini, adalah: 1) Menganalisis spesialisasi perdagangan biji kopi Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi MEA, 2) Menganalisis daya saing komparatif biji kopi Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi MEA, 3) Menganalisis daya saing kompetitif biji kopi Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi MEA. Metode penelitian ini menggunakan metode purposive serta metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, sedangkan metode pengolahan data menggunakan analisis ISP, RCTA, dan XCi. Biji kopi Indonesia yang dianalisis diperbandingkan dengan Vietnam dan Thailand. Hasil penelitian ini adalah rata-rata nilai ISP dalam kurun waktu 20 tahun (1994-2013) Indonesia (0,68) dan Thailand (0,19) cenderung sebagai eksportir pada tahap pertumbuhan, sedangkan Vietnam (0,98) berada di tahap kematangan. Pada tahun 1994-2013 rata-rata nilai RCTA biji kopi Indonesia (1,64) dan Vietnam (7,09) yang memiliki daya saing komparatif. Berbeda dengan Thailand yang hanya -6,37 yang tidak memiliki daya saing komparatif. Rata-rata nilai XCi Indonesia (1,16), Vietnam (1,06), Thailand (1,48). Hal ini bahwa ketiga negara tersebut memiliki daya saing kompetitif terhadap biji kopi. Saran dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas biji kopi Indonesia, namun tetap memiliki harga jual yang setara dengan negara eksportir biji kopi lainnya dan melakukan budidaya kopi sesuai Good Agriculture Product (GAP). Selain itu, industri kopi Indonesia juga harus mendukung petani kopi domestik dengan memprioritaskan penggunaan biji kopi lokal.

Last modified: 2018-04-06 22:34:39