Analisis Risiko Produksi Usahatani Bawang Merah di Desa Petak Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk
Journal: Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (Vol.3, No. 2)Publication Date: 2019-03-01
Authors : Muhammad Rizal Ghozali; Rudi Wibowo;
Page : 294-310
Keywords : Risiko Produksi; Off-season; Just and Pope;
Abstract
Petani bawang merah di Desa Petak sebagian besar melakukan usahatani bawang merah diluar musimnya atau off-season. Usahatani bawang merah yang dilakukan saat diluar musimnya atau off-season tidak akan memperoleh hasil maksimal karena kondisi cuaca dan iklim tidak mendukung pertumbuhan, sehingga memungkinkan hasil produksi bawang merah yang dihasilkan rendah. Rendahnya produksi tersebut disebabkan karena adanya risiko yang dihadapi petani bawang merah di Desa Petak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber risiko produksi di Desa Petak, tingkat risiko produksi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi usahatani bawang merah diluar musim atau off-season di Desa Petak. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive methods). Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitik. Populasi petani bawang merah saat off-season adalah sebesar 52 dengan sampel 46. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan yaitu analisis risiko secara deskriptif, analisis variance, coefficient variation, standard deviation, peta risiko, dan Analisis model Just and Pope serta analisis regresi model Cobb-Douglas. Sumber risiko produksi usahatani bawang merah di Desa Petak Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk adalah cuaca dan iklim, hama dan penyakit, kualitas benih bawang merah, kesuburan lahan usahatani, dan sumber daya manusia atau petani yang melakukan proses budidaya bawang merah. Tingkat risiko produksi usahatani bawang merah saat off-season di Desa Petak berdasarkan nilai variance sebesar 2,10, standard deviation 1,45, dan coefficient variation 1,01 maka risiko produksi usahatani bawang merah dihadapi petani adalah tinggi, sedangkan berdasarkan peta risiko produksi menunjukkan risiko produksi bawang merah yang dihadapi petani berada pada orange area sehingga termasuk dalam kategori risiko tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi usahatani bawang merah diluar musim atau off-season di Desa Petak adalah faktor pestisida cair, sedangkan faktor benih, pupuk, pestisida padat dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap risiko produksi bawang merah.
Other Latest Articles
- Strategi Pengembangan Umbi Mini Bawang Merah True Shallot Seed Di Kabupaten Grobogan
- Systematic Review of Current Medical Literature on the Impact of Oral Health on Quality of Life
- Efisiensi Alokatif Usahatani Padi pada Lahan Gambut di Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau
- Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Agroindustri Gula Merah di Kabupaten Madiun
- Analisis Nilai Tambah Dan Perkembangan Usaha Agroindustri Asap Cair Tempurung Kelapa Padacv Prima Rosandries Di Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember
Last modified: 2019-03-22 00:51:54