NEIGHBOUR PROGRAMME: THE MIXTURE OF SOUTHEAST ASIAN VISUAL CULTURE

Neighbour Programme dibentuk pada tahun 2010 oleh tiga institusi yang berasal dari Asia Tenggara: Singapura, Malaysia dan Thailand; lalu Indonesia bergabung setahun kemudian pada 2011. Institusi ini, yang khusus bergerak dalam seni dan desain, memutuskan untuk mengembangkan sebuah proyek mengenai pertukaran budaya yang bertujuan untuk menghubungkan kembali seni dan desain dalam bentuk dialog dan riset praktis. Proyek ini juga bertujuan untuk membentuk jaringan yang selaras dalam menjalankan program pertukaran, menciptakan pandangan baru dari benturan budaya. Hal ini berdasarkan pula pada pemikiran bahwa negara-negara Asia Tenggara memiliki akar budaya yang sama terkait seni, budaya dan peninggalan bersejarah, Neighbour memfokuskan diri pada pencarian topik berbeda setiap tahunnya, di mana topik tersebut dapat dieksplorasi dan dikembangkan menjadi pengetahuan dan pemahaman mengenai budaya visual bagi mahasiswa dan dosen, dan juga untuk publik itu sendiri. Neighbour telah berjalan dengan baik sejak tahun 2010 dan masih terus berkembang hingga saat ini. Proyek ini telah menggunakan metode yang berbeda dalam pelaksanaannya, antara lain sistem Constructivist Learning yang memberikan pandangan baru untuk meningkatkan pengetahuan; Neighbour juga terus berusaha untuk mencari metode baru dalam mengaitkan seni, desain dan budaya dengan publik dalam skala internasional ke depannya.