Popularitas Politikus: Antara Kerja Politik atau Kehebatan Televisi
Journal: Humaniora (Vol.5, No. 2)Publication Date: 2014-10-29
Authors : Rahmat Edi Irawan;
Page : 1032-1036
Keywords : popularitas politikus; kerja politik; televisi;
Abstract
Popularitas menjadi kata yang paling didambakan para politikus menjelang pemilihan umum. Politikus yang punya popularitas tinggi mempunyai modal yang jauh lebih besar untuk sukses terpilih dalam pemilihan umum. Sebaliknya, popularitas yang biasa-biasa saja atau bahkan rendah bisa jadi akan menyulitkan para politikus untuk merebut kursi institusi publik yang diperebutkan. Permasalahannya adalah cara meningkatkan popularitas bagi para politikus tersebut. Tulisan ini membahas tentang kaitan antara popularitas politikus dengan kerja politik dan kehebatan televisi. Apakah benar memang peningkatan popularitas politikus hanya dapat dilakukan dengan kerja politik; atau sebaliknya, kenaikan popularitas politikus bisa dilakukan dengan penggunaan media televisi, sebagai media massa yang paling banyak digunakan di masyarakat. Pembahasan tulisan ini dilakukan dengan menggunakan studi literatur. Data diperoleh dari buku komunikasi politik dan komunikasi massa yang terkait dengan pembahasan materi. Data terbaru dari berita di media massa terutama yang berkaitan dengan popularitas politikus, kerja politik dan penggunaan media massa televisi dalam pemilihan umum lalu juga digunakan untuk memperkaya tulisan ini. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa popularitas politikus memang menjadi persyaratan utama bagi para politikus untuk sukses di pemilihan umum. Popularitas politikus memang identik dengan kerja politik. Sementara kerja politik mendekati konstituen secara terus menerus adalah cara yang harus dilakukan para politikus untuk mendongkrak popularitas. Meskipun demikian, kerja politik saja tidak cukup. Saat ini upaya mendongkrak popularitas juga perlu dilakukan dengan menggunakan media massa, terutama televisi, yang dapat memperkenalkan para politikus kepada para pemilihnya yang juga penonton televisi.
Other Latest Articles
- A Brief Analysis on Error in Indonesian Beginner Level Students Chinese Composition
- KARYA GRAFFITI SEBAGAI REPRESENTASI PERSOALAN SOSIAL DI KOTA BANDUNG
- Konstruksi Pesan Politik di Televisi Komersial Menjelang Pemilihan Umum 2014: Studi Kasus Iklan Partai Hanura, PAN, dan Gerindra
- Pengelolaan Keaslian Rasa dan Budaya pada Restoran Etnik Khas Jawa: Analisis Atmospheric Restoran Etnik Khas Jawa di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat
- Flipping the classroom: How reversing teaching-learning process can improve learners comprehension in learning foreign language.
Last modified: 2015-11-17 13:49:14