ResearchBib Share Your Research, Maximize Your Social Impacts
Sign for Notice Everyday Sign up >> Login

PENERAPAN CULTURAL STUDIES DAN ALIRAN FILSAFAT DALAM DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Journal: Humaniora (Vol.5, No. 2)

Publication Date:

Authors : ; ;

Page : 1295-1304

Keywords : cultural studies; feminisme; konstruksi sosial;

Source : Downloadexternal Find it from : Google Scholarexternal

Abstract

Cultural studies adalah keragaman pengetahuan dari berbagai perspektif yang berbeda, melalui produksi teori berusaha untuk mengintervensi politik budaya. Cultural studies mengeksplorasi kebudayaan sebagai praktik pemaknaan dalam konteks kekuatan sosial. Dalam hal ini, cultural studies tidak hanya berpusat pada satu titik saja, cultural studies berusaha mengomposisikan berbagai kajian teoretis disiplin ilmu lain yang dikembangkan secara lebih luas, sehingga mencakup berbagai keilmuan dari teori yang sudah ada, termasuk teori Marxisme, Strukturalisme, Post-strukturalisme, dan Feminisme. Dengan metode eklektis, cultural studies menempatkan posisi pada semua pengetahuan, termasuk pada pengetahuannya sendiri, yang menyatu dengan kebudayaan, praktik signifikasi, representasi, diskursus, kekuasaan, artikulasi, teks, membaca, dan konsumsi. Cultural studies dapat dideskripsikan sebagai permainan bahasa atau pembentukan wacana yang terkait dengan isu kekuasaan dalam praktik signifikasi kehidupan manusia. Selain cultural studies, terdapat pula teori feminis yang berperan dalam mengonstruksikan konsep cultural studies feminis, mentransformasikan pandangan tentang persepsi yang salah antara feminisme dengan cultural studies. Feminisme memang memengaruhi cultural studies, tetapi tidak semua feminisme dapat dipandang sebagai cultural studies dan tidak semua cultural studies berbicara mengenai gender. Cultural studies dan feminisme sama-sama memiliki kepentingan substantif dalam isu kekuasaan, representasi, budaya pop, subjektivitas, identitas dan konsumsi. Teori konstruksi sosial juga memiliki keterkaitan dengan cultural studies. Konstruksi realitas tidak terlepas dari tanda, simbol, dan bahasa. Dunia media penuh dengan realitas yang dikonstruksikan bagi masyarakat untuk memengaruhi masyarakat seperti halnya etika persuasi dalam media.

Last modified: 2015-11-17 13:49:14