Pencahayaan Buatan pada Pendekatan Teknis dan Estetis untuk Bangunan dan Ruang Dalam
Journal: Humaniora (Vol.5, No. 2)Publication Date: 2014-10-29
Authors : Budi Setiawan; Grace Hartanti;
Page : 1222-1233
Keywords : pencahayaan buatan; aktivitas manusia; teknis; psikologis; estetis;
Abstract
Cahaya merupakan hal yang penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Tanpa cahaya atau penerangan tentu sulit untuk beraktivitas, terutama saat hari menjelang malam. Seiring berkembangnya peradaban dan teknologi, manusia menciptakan pencahayaan buatan. Awalnya, pencahayaan buatan sebagai pengganti sinar alami matahari, lalu cahaya buatan yang didapat dari api, kemudian penelitian dan pengembangan bola lampu oleh Alessandro Volta, Sir Humphry Davy, Warren De La Rue, hingga Thomas Alva Edison. Setelah sinar alami dari matahari dapat tergantikan oleh pencahayaan buatan dari lampu, pengembangan tentang teknik pencahayaan makin kompleks mulai dari hal teknis hingga psikologis. Hal ini berkaitan dengan makin tingginya aktivitas manusia di dalam ruangan. Beragam aktivitas yang berbeda pula kebutuhan akan jenis pencahayaannya. Hasil pengembangan tersebut, selain tentang masalah teknis dan psikologis juga memperhatikan unsur estetis.
Other Latest Articles
- Pemahaman Critical Thinking, Design Thinking dan Problem Solving dalam Proses Desain
- Pembatalan Perkawinan Menurut Hukum Islam dan UU Hukum Keluarga di Negara Muslim: Studi Perbandingan antara Negara Mesir, Aljazair, Yordan dan Maroko
- Perjamuan Kudus dan Idul Adha sebagai Dasar Teologi Bagi Rekonsiliasi Hubungan Kristen dan Islam Di Indonesia
- Pluralisme Agama dalam Islam: Study Atas Pemikiran Pluralisme Said Aqiel Siradj
- Bingkai Pemberitaan Reklamasi Teluk Benoa, Bali 1- 10 Agustus 2013
Last modified: 2015-11-17 13:49:14