ResearchBib Share Your Research, Maximize Your Social Impacts
Sign for Notice Everyday Sign up >> Login

Aspek Produk Furnitur yang Berkelanjutan pada Masa Bauhaus Dalam Karya Marcel Breuer

Journal: AKSEN - Journal of Design & Creative Industry (Vol.1, No. 2)

Publication Date:

Authors : ;

Page : 80-89

Keywords : Bauhaus; Marcel Breuer; Stahl Rohr; Sustainable Product;

Source : Download Find it from : Google Scholarexternal

Abstract

Penulisan ini merupakan studi relevan siproduk Era Bauhaus yang diwakili oleh kursi karya Marcel Breuer terhadap aspek produk berkelanjutan, Kepedulian dan kebutuhan terhadap produk berkelanjutan ini baru dimulai 40 tahun kemudian yaitu sekitar tahun 1980an hingga saat ini. Bauhaus adalah sebuah gerakan yang menjawab kondisi setelah masa Perang Dunia I. Pada masa ini banyak terjadi perubahan dalam kondisi politik, budaya dan tatanan sosial. Bauhaus merupakan gerakan yang Aspek Produk Furnitur yang Berkelanjutan pada Masa Bauhaus Dalam Karya Marcel Breuer menjawab perubahan ini dengan menawarkan pemikiran yang tidak bersifat tradisional. Bauhaus banyak menyumbang paham dan idealisme modern, seperti Form Follow Function, Truth to Materials dan Less is More. Selain idealisme ini, juga ada sumbangan dari Bauhaus dari sisi teknologi material yakni pipa besi. Pipa besi ini merupakan hasil teknologi pada masa Revolusi Industri yakni teknologi cold pressed metal. Sekitar tahun 1923 dikenal sebuah kursi karya Marcel Breuer yang menggunakan pipa besi (stahl rohr) sebagai material utama. Karya Marcel Breuer ini dianggap mewakili visi Bauhaus yang sangat memperhatikan nilai ekonomi, fungsi, inovasi, durabilitas dan estetika dalam setiap karyanya. Karya Marcel Breuer ini juga diproduksi massal dimana standarisasi dan respon terhadap pengguna menjadi fokus utama. Walaupun eksistensi sekolah Bauhaus ini hanya selama 14 tahun namun kontribusinya terhadap dunia arsitektur, desain dan seni selalu diingat hingga hari ini. Besarnya pengaruh politik pada masa itu membuat Bauhaus harus pindah ke 3 kota, yakni Weimar, Dessau dan Berlin, namun dibawah kepemimpinan Walter Gropius, Hannes Mayer dan Mies Van Der Rohe sekolah ini mampu terus berkembang.

Last modified: 2016-11-08 22:43:48