Kajian Perbaikan Apron Bandar Udara Ahmad Yani Semarang
Journal: Warta Ardhia (Vol.40, No. 2)Publication Date: 2014-06-30
Authors : Ali Murtadho; Welly Pakan;
Page : 71-84
Keywords : penerbangan; apron; PCN; Bandar Udara Ahmad Yani;
Abstract
Increasing the number of air traffic flow at airports must be accompanied by an increase in the capability and capacity of the air side facilities and land side of airport. Collapse accident of apron number 6 on January 8, 2014 at Ahmad Yani airport indicate a need for maintenance, repair and improvement of the facilities and continous oversight. So that, it need to increase capability of runway and apron to support increasing number of aircraft. The purpose of this research was to determine the strength of the airport apron Ahmad Yani Semarang before and after reconstruction by the airport management. PCN value obtained from the calculation before breakage is need to be increased from 27 F/D/X/T to 34 F / C / X / T or need to overlay for 8 cm thick. Adding a concrete slab and the addition of asphalt over concrete with a total thickness of 40 cm is already eligible.
Peningkatan jumlah arus lalu lintas penerbangan di bandar udara harus diiringi dengan peningkatan kemampuan dan kapasitas fasilitas Sisi udara dan Sisi darat. Kejadian amblesnya apron nomor 6 pada tanggal 8 Januari 2014 di bandar udara Ahmad Yani menunjukkan bahwa perlu dilakukan perawatan, perbaikan dan peningkatan pengawasan serta kemampuan fasilitas Sisi udara secara terus menerus dan berkesinambungan seiring dengan peningkatan arus lalu lintas yang berkembang dengan pesat. Peningkatan kemampuan landas pacu dan apron dalam mendukung beban pesawat yang terus berkembang perlu terus dilakukan. Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui kekuatan apron bandar udara Ahmad Yani Semarang sebelum dan setelah dilakukan oleh pihak manajemen bandara. Dari perhitungan didapatkan nilai PCN perekerasan flexible sebelum terjadi kerusakan adalah perlu ditingkatkan dari 27 F/D/X/T menjadi 34 F/C/X/T atau dioverlay setebal 8 cm. Hasil perbaikan dengan menggunakan plat beton dan penambahan aspal diatas beton dengan tebal total 40 cm sudah memenuhi syarat karena melebihi dari tebal hasil perhitungan yaitu 35,56 cm.
Other Latest Articles
- Pemilihan Tipe Pesawat Udara Berdasarkan Estimasi Biaya Operasional untuk Pesawat Udara Jarak Menengah
- Pengembangan Aerospace Park di Indonesia berdasarkan Potensi Pergerakan Pesawat Udara
- Analisis Fasilitas dan Pelayanan Cacat dan lanjut Usia di Bandar Udara Supadio - Pontianak
- Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara Nunukan sebagai Bandar Udara untuk Pertahanan Nasional
- Emisi Gas Kaca Pesawat Udara di Indonesia
Last modified: 2017-08-19 22:12:27